Japiknews.com – Gerakan Pemuda Tani (Gempita Sulsel), dengan peserta yang terdiri dari 50 orang pemuda tani. Para peserta adalah yang telah lolos seleksi dari hasil identifikasi kebutuhan pelatihan yang dilaksanakan Pada Awal April 2024,Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 17 Juni 2024 Di Kabupaten Jeneponto
Pemuda tani memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian di masa yang akan datang, dimana kewirausahaan menjadi salah satu faktor yang memperkuat pembangunan perekonomian nasional di sektor pertanian. Dengan demikian pemuda tani perlu didorong untuk meningkatkan minat dan kompetensi dalam mengakses teknologi, modal, pasar dan managemen sehingga menjadi pribadi yang mandiri yang inovatif, kreatif, mampu bersaing, berwawasan global dan profesional.
Sebagai upaya untuk menguatkan komitmen dan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan keterampilan teknis agribisnis, maka perlu dilakukan pembinaan mental wirausaha, membuka kesempatan berwirausaha seluas-luasnya, dan mempermudah akses terhadap permodalan. Untuk mendukung program tersebut diperlukan pelatihan, pembinaan, dan pembimbingan dalam penguatan kelembagaan, pengembangan usaha, standarisasi produk, pengembangan jaringan usaha, dan penyediaan sarana pendukung termasuk pemodalan.
Pelatihan merupakan salah satu bentuk kegiatan dan langkah yang efektif sebagai solusi untuk memfasilitasi tujuan-tujuan tersebut dan menjawab kebutuhan serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia pertanian, khususnya bagi pemuda tani yang bergerak di sektor pertanian.
Berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian melalui tiga pilar yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendidikan yang harus berjalan seiring dan seimbang dalam mengemban tugas meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian.
Salah satu materi yang disampaikan pada pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tani adalah materi Menganalisis Kelayakan Finansial Usaha. Analisa kelayakan finansial usaha ini sangat penting dilakukan untuk menilai kelayakan dari usaha yang dilakukan. Dengan kata lain hasil analisa kelayakan finansial usaha akan memberikan arah apakah usaha yang akan dilakukan perlu dilanjutkan atau dilakukan modifikasi. Analisa kelayakan finansial usaha dilakukan dengan mengidentifikasi dan menghitung semua komponen biaya, pendapatan dan keuntungan yang akan diperoleh serta kelayakan finansial dari usaha yang dilakukan.
Selain itu peserta pelatihan juga berlatih bagaimana melakukan pencatatan transaksi harian. Dalam Menyusun rencana keuangan dan menganalisa kelayakan usaha diperlukan pencatatan setiap pemasukan dan pengeluaran biaya oleh petani. Hal ini sangat penting untuk menjaga informasi sehari-hari dan agar petani tidak lupa biaya apa saja yang dibeli atau dijual untuk kegiatan usahataninya.
“Pertanian adalah bisnis. Artinya, pertanian harus menghasilkan, harus menguntungkan dan pengelola pelatihan untuk mampu melatih para peserta pelatihan memahami proses bisnis” ujar Andi Sulfian,MD (Ketua gerakan pemuda tani prov sulsel)